Sabtu, 31 Desember 2016

AKU? TIDAK MUNGKIN!



Sepertinya sang matahari sedang berbahagia pada hari  itu. Bersinar terang seakan telah mendengar kabar yang sangat membahagiakan tanpa peduli dengan penduduk bumi yang sibuk mengutuk padanya yang telah seenaknya membuat mereka kegerahan sepanjang hari. Tidak terkecuali aku, tapi tunggu, bukan sinar matahari yang membuatku kegerahan di siang itu.
Aku sibuk memandang lembaran kertas pink dan biru di tanganku. Bertanya untuk apa dua lembaran kertas berwarna itu dibagikan kepada kami? Aku pun mengangguk paham setelah mendengar instruksi tentang apa yang akan kami lakukan pada kedua kertas tersebut. Untuk lembaran kertas pertama, kami diperintahkan untuk menuliskan kata “NAMA SAYA” di bagian pojok atas dan menuliskan nama masing-masing di bagian tengah. Setelah selesai menuliskan nama masing-masing, kertas tersebut digeser ke teman yang berada di sebelah kanan dan harus menuliskan ciri-ciri dari mereka yang namanya tertulis pada kertas yang ada di genggamannya.
Permainan “MARI MENULISKAN CIRI-CIRI TEMAN” hanyalah sebuah pengantar untuk memasuki permainan sesungguhnya di hari itu. Permaianan sesungguhnya adalah “MARI MEMILIH KOORDINATOR”. Permaianan yang cukup gampang jika dilihat dari namanya. Tapi percayalah ini tidak segampang namanya. Permaianan ini memerlukan cukup pengetahuan tentang kepribadian teman-teman yang ikut dalam pemilihan agar setiap kegiatan memiliki koordinator yang tepat.
Dengan penuh semangat, aku mulai menuliskan nama-nama mereka di masing-masing kegiatan. Aku menuliskannya secara acak. Toh mereka juga tidak akan tau siapa yang menuliskan nama mereka di kertas masa depan itu, pikirku. Pemilihan pun telah berakhir. Kak Indi dan Kak Athifah sudah siap di depan untuk membacakan dan menuliskan hasil pemilihan koordinator. Pembacaan hasil suara untuk koordinator kegiatan pertama yakni kegiatan NBS pun di mulai.
Aku dan kak Ica memperoleh suara yang seimbang. Dan semua orang di dalam ruangan itu menyebutkan nama ku dengan kompak seakan mereka sudah mempersiapkannya dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Yah, kenapa saya? Kenapa bukan kak Ica saja?”.
“kalau saya lagi, nda akan ada mi itu kemajuan”. Balas kak Ica dengan santainya sambil mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan.
Aku mendesah, mengalah untuk melanjutkan tindakan protes ku yang aku tau akan berujung sia-sia. Marah, yah aku marah pada mereka yang seenaknya menuliskan nama ku , tapi aku tidak berhak untuk marah. Itu adalah hak mereka untuk memilih.
Bagaimana menjadi seorang koordinator? Apa yang harus aku lakukanan nantinya? Pertanyaan-pertanyaan seputar menjadi koordinator berkecamuk di dalam kepalaku. Seperti lorong panjang gelap yang tidak memiliki ujung.  Aku bingung harus melakukan apa nantinya.
"Ayolah, berhenti memikirkan hal itu! Kamu akan tahu harus melakukan apa nantinya seiring berjalannya waktu", aku mencoba mengatakan hal itu pada diriku sendiri. Sayangnya cara ini tidak cukup berhasil untuk menenangkanku. Aku masih sibuk memikirkan hal itu. Bagaimana tidak terus-terus memikirkan hal itu, ini kali pertamanya aku dipilih sebagai koordinator kegiatan. Sebelum-sebelumnya aku sudah cukup puas hanya menjadi seorang anggota.
Pembacaan suara untuk kegiatan-kegiatan berikutnya pun kembali dibacakan. Mereka yang terpilih menunjukkan sikap yang tidak jauh berbeda dengan ku dan mereka yang tidak terpilih bersorak gembira seakan-akan telah memenangkan lotre milyaran. Aku memandang iri kepada mereka yang tidak terpilih. Betapa beruntungnya mereka saat itu.
Inilah ole-ole yang aku bawa pulang dari rapat tahunan 2016 yang kami adakan pada tanggal 24 Desember 2016 di kantor BaKTI. Dan seharusnya aku berbangga diri karena banyak yang percaya pada ku untuk menjadi seorang koordinator untuk kegiatan NBS di tahun 2017. Tapi sungguh aku masih belum menerima hasil pemilihan ini dengan sepenuh hati. Aku butuh relawan pengganti dan yang berminat tolong menghubungi ku secepatnya. SECEPATNYA!



11 komentar:

Nurul Athifah mengatakan...

Kalau butuh relawan pengganti, silakan call 911. Hihihi



Harus ada syukurun untuk meresmikan koordinator NBS 2017 supaya tambah sukses dan bisa segera sarjana. Hahaha

Arifa mengatakan...

Asyiiikkk. Postingan perdana :D

Suatu saat nanti, entah beberapa tahun dari sekarang, Amirah akan berucap syukur telah dipilih menjadi koordinator ;)

cerita kita ceritamu ceritaku mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Ciee hahahaha....

Semoga betah.. kan besok-besok bisa jadi koordinator sobat lemina hahahaha

Amirah muthiah mengatakan...

Ibu siap menggantikan saya?

Amirah muthiah mengatakan...

Di Do'a kan yah kak Indi.😊

Amirah muthiah mengatakan...

Amiiinn. Makasih untuk semangatnya kak Ifaa 😊

Nurfaisyah mengatakan...

Terima kasih buat teman-teman atas konspirasinya memilih Amirah sebagai koordinator Nulis Bareng Sobat. Pilihan yang pantas ji.

Amirah muthiah mengatakan...

Terima kasih juga untuk kak Ica yang ikut berkonspirasi 😳

www.mozafitri.blogspot.co.id mengatakan...

Wah,Amirah insyaAllah kamu pasti bisa!

www.mozafitri.blogspot.co.id mengatakan...

Wah,Amirah insyaAllah kamu pasti bisa!

Posting Komentar